Filosofi SORENG (maksud istilah kata SORENG...)

Soreng berasal dari kata suro dan ing yang bermakna suro adalah berani dan ing adalah pada. Jadi maksudnya suro ing mempunyai makna pada berani atau bisa di artikan pemberani. Ada juga yang mengatakan soroking yang bermakna menyorok atau mendorong,maksutnya mendorong semangat keberanian mentalitas prajurit. Simbol keberanian soreng terlihat dari warna pakaianya yaitu mencolok warna merah. Secara simbolik soreng menunjukan sosok pasukan perang yang pilih tanding dan pemberani..



Itu sangat wajar karena memang seharusnya sosok seorang prejurit harus mempunyai sifat dan karakter yang pemberani dan tidak pernah mempunyai rasa takut kepada musuh.Jadi secara garis besar soreng adalah kumpulan pasukan pilihan yang siap untuk berperang laga.

Adapun para pemain soreng terdiri dari pimpinan pasukan yang disebut Lipri, dan ada juga badut dalam kata lain Pekatik yg bertugas mengganggu Lipri tatkala sedang melatih pasukan soreng.Untuk Lipri sendiri dari segi pakaian berbeda dari yang lain.Hal ini membuktikan sosok seorang Lipri Kredibilitas yang mumpuni dalam menjadikan semua pasukannya siap tanding dimedan laga.Jadi kalau kita amati posisi lipri akan selalu energik dalam rangka memastikan kesiapan pasukan soreng.Bahkan sosok lipri tidak segan - segan menegur para pasukannya tatkala ada yang tidak serius.

Tetapi walaupun lipri sangat serius dalam melatih pasukannya pasti akan diganggu oleh dua pekatik yang ingin merusak konsentrasi dalam berlatih, maka disini tugas adalah menjadi ganda.
Karena disisi lain lipri bertanggung jawab pada kesiapan prajuritnya dalam waktu bersamaan lipri harus bisa menghalau gangguan tadi yaitu dari dua pekatik tadi yg memang pekerjaanya mengganggu lipri saat melatih pasukan.Dari segi pakaian pekatik sangat jauh dari kesan serius, karena dari sisi lain pekatik tugasnya adalah menghibur para penonton.

Jadi soreng sendiri menggambarkan suasana latihan pasukan perang yang dipimpin seorang lipri dan dalam proses selama latihan selalu diganggu  dua orang pekatik. 



Artikel by : Bayu soreng
SORENG KRIDHO WARGO BUDOYO


Share on Google Plus

About Unknown

0 komentar:

Post a Comment

Kami atas nama wargasoreng mengucapkan terimakasih atas kunjungan anda...